Jumat, 27 Desember 2013

KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI

Posted by Unknown On 22.41
METODE KONTRASEPSI

  1. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
  2. Keluarga Berencana Alamiah
  3. Senggama Terputus
  4. Metode Barier
  5. Kontrasepsi Kombinasi
  6. Kontrasepsi Progestin
  7. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
  8. Kontrasepsi Mantap

METODE AMENOREA LAKTASI (MAL)
  • Metode Amenorea Laktasi adalah kontrasepsi yang mengendalikan pemberian Air Susu Ibu (ASI).
  • MAL sebagai kontrasepsi bila:
    • Menyusui secara penuh (full breast feeding);
    • belum haid; 
    • umur bayi kurang dari 6 bulan.
  • Umur bayi kurang dari 6 bulan.
  • Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontasepsi lainnya.
Cara Kerja
  • Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan Kontrasepsi
  • Efektifitas Tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan)
  • segera efektif
  • Tidak mengganggu senggama
  • Tidak ada efek samping secara sistemik
  • tidak perlu pengawasan medis
  • tidak perlu obat atau biaya
  • tanpa biaya
Keuntungan Non-Kontrasepsi
Untuk Bayi
  • mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI)
  • Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal.
  • Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai.
Untuk Ibu
  • mengurangi perdarahan pasca persalinan.
  • mengurangi risiko anemia.
  • meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi.
Keterbatasan
  • perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pascapersalinan.
  • mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
  • efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.
  • tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.
Yang Dapat Menggunakan MAL
 Ibu yang mmenyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapatkan haid setelah melahirkan.


Table : keadaan yang memerlukan perhatian
Keadaan
Perhatian
Ketika mulai memberikan makanan pendamping secara teratur (menggantikan satu kali menyusui)
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus dodorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI.
Ketika haid sudah kembali
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus didorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI.
Bayi menghisap susu tidak sering (on demand)
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus dodorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI.
Bayi berumur 6 bulan atau lebih
Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain dibutuhkan, klien harus dodorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI.

Yang Seharusnya Tidak Pakai MAL 
  • sudah mendapat haid setelah bersalin.
  • tidak menyusui secara eksklusif.
  • bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan.
  • bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.
Beberapa catatan dari konsensus Bellagio (1988) untuk mencapai ke efektifan 98%
  • ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air/minuman pada upacara adat/agama.
  • perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid)
  • bayi menghisap secara langsung.
  • menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir
  • kolostrum diberikan kepada bayi
  • pola menyusui on demang dan dari kedua payudara.
  • sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari
  • hindari jarak menyusui lebih dari  jam
Setelah bayi berumur 6 bulan, kembalinya kesuburan mungkin didahului haid, tetapi dapat juga tanpa didahului haid. efek ketidak suburan karena menyusui sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek:
  • Cara Menyusui 
  • seringnya menyusui
  • lamanya setiap kali menyusui
  • jarak antara menyusui
  • kesungguhan menyusui
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About